Posts Tagged ‘ macam-macam ’

KALAU SEMUA DISIPLIN, PASTI LEBIH ASYIK

Manfaat setelah membaca uraian ini:

  1. Menyebutkan arti disiplin
  2. Menyebutkan keuntungan anak yang disiplin
  3. Menyebutkan akibat tidak disiplin
  4. Menjelaskan karakter pemimpin masa depan
  5. Menjadi kesatria kedisiplinan sekolah

Kata kunci “Patuh, Taat, Konsekuen, Tertib Pasti berhasil

DISIPLIN BUKAN BEBAN

Suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses diri. Kondisi tersebut sudah menyatu dengan dirinya maka sikap dan perbuatan yang dilakukan tidak dirasakan sebagai beban. Bahkan, sebaliknya akan membebani dirinya apabila ia tidak berbuat sebagaimana mestinya.

3 ASPEK DISIPLIN

  1. Sikap mental, yang merupakan sikap taat dan tertib. Hal ini sebagai hasil latihan dari pengendalian pikiran dan pengendalian watak.
  2. Pemahaman yang baik mengenai sistem atauran tingkah laku. Pemahaman tersebut menumbuhkan kesadaran untuk memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing tingkah laku.
  3. Sikap dan tingkah laku yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat.

TAHAPAN-TAHAPAN DISIPLIN

Dalam menanamkan sikap disiplin ada beberapa tahapan, yaitu:

Pertama, seseornag yang disiplin hanya menghindari hukuman saja. Jika ada kesempatan untuk melanggar karena tidak ada yang mengawasi maka dirinya melanggar

Kedua, disiplin diwujudkan hanya untuk mendapatkan imbalan. Contoh: anak kecil bertindak disiplin agar ia mendapatkan pujian, atau seoarang pegawai kantor supaya ia naik pangkat.

Ketiga, disiplin dijalankan demi aturan itu sendiri. Aturan itu sendiri tidak ada syarat atau tujuan lain kecuali untuk menjadikan insan yang tahu aturan.

Keempat, disiplin diterapkan kesadaran bahwa hidup harus bermasyarakat. Setiap orang perlu mengikuti peraturan tertentu. Kesadaran ini dilandasi keinsyafan bahwa kepentingan perorangan tidak sepenuhnya harus diutamakan. Disiplin pada tahap ini adalah orientasi sosial antar manusia.

Kelima, tahap yang paling tinggi, disiplin diwujudkan oleh dorongan kebutuhan dari dalam diri sendiri. Disiplin disini sudah mengalami proses penjiwaan yang sempurna. Kekangan dan pembatasan yang tadinya dipaksakan dari luar sudah berubah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya. Contohnya teladan dari orangtua, guru atau pemimpin masyarakat.

MACAM-MACAM DISIPLIN

  1. Disiplin pribadi adalah pengarahan diri ke setiap tujuan yang diinginkan melalui latihan dan peningkatan kemampuan. Disiplin pribadi merupakan perintah kerelaan untuk melakukan disiplin.
  2. Disiplin sosial adalah perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam individu. Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu setiap menuasia memiliki watak dan tingkahlaku yang berbeda. Maka dari itu, menusia agar dapat menghargai manusia yang lainnya dengan cara disiplin mengikuti aturan masyarakat. Disiplin sosial berawal dari tingkat kemampuan dan kemauan mengendalikan diri dalam mengamalkan nilai, ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, masyarakat dan negara.
  3. Disiplin nasional adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk mematuhi sekua ketentuan yang telah ditentukan oleh negara. Negara adalah alat untuk memperjuangkan keinginan bersama. Oleh karena itu adanya masyarakat yang disiplin akan bisa mewujudkan keinginan negara.
  4. Disiplin ilmu, mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan. Jika seorang ilmuwan memiliki disiplin ilmu; maka ilmuwan tersebut memiliki kode etik (aturan) dan perilaku yang baik. Sebagai contoh:  seorang ahli nuklir jika tidak memiliki disiplin ilmu maka keahlian yang dimilikinya digunakan untuk menghancurkan sebuah negara dan bukan untuk kepentingan umat manusia bersama. Seorang ilmuwan sejati tidak akan melakukan perbuatan yang bertolak belakang dari pengetahuannya.
  5. Disiplin tugas mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala sekolah. Bentuk-bentuk ketaatan kepada atasan adalah sebagai berikut:
    1. Menengarkan dan memahami perintah dengan sebaik-baiknya. Memohon penjelasan sampai jelas kemudian melaksanakannya dengan baik.
    2. Melipatgandakan kesabaran saat melaksanakan perintah tersebut, ikhlas dan tidak mengurangi atau menambah sedikitpun.
    3. Melaksanakan dengan segera perintah tersebut, walaupun tidak sesuai dengan pendapat atau keinginannya. Saling memberi dan menerima nasihat.
    4. Meminta izin dalam setiap urusan dan memberikan masukan sebelum pemimpin mengambil keputusan.

Dikutip dari Modul Pendidikan Anti Korupsi (KPK)